Ada beberapa cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran dinding, pondasi dan untuk lantai dengan tepat. Baca ulasannya di sini, yuk.
Salah satu material bangunan yang diperlukan ketika membangun dan renovasi rumah dalam adalah semen.
Biasanya, bahan bangunan tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerjaan plesteran dinding, pengerjaan pondasi, hingga pemasangan lantai keramik lantai.
Material bangunan itu juga diperlukan ketika memasang bata hebel untuk dinding rumah, maupun bagian lainnya.
Untuk yang masih awam dengan bidang konstruksi, mungkin akan menebak berapa sak semen dibutuhkan untuk kebutuhan membangun hunian.
Lantas, butuh berapa banyak semen untuk 1 meter persegi?
Daripada bingung, ada baiknya kamu mengetahui cara menghitung kebutuhan semen dan pasir.
Namun, sebelum itu, ketahui dahulu berbagai keuntungan menghitung kebutuhan material tersebut.
Kenapa Hitung Kebutuhan Semen Sangat Penting?
Ketika Property People ingin membangun rumah ataupun renovasi, penting untuk menghitung kebutuhan semen per meter persegi.
Ada beberapa manfaat bila kamu membuat hitung-hitungan kebutuhan semen, berikut ini penjelasannya.
1. Waktu Pembangunan Lebih Hemat
Manfaat yang bisa kamu rasakan saat mempraktikkan cara menghitung kebutuhan semen bangun rumah adalah bisa menghemat waktu pengerjaan.
Bayangkan, di tengah proses pembangunan semen telah habis.
Pastinya, kamu harus membeli semen baru terlebih dahulu dan membutuhkan waktu tersendiri, sehingga akan menganggu proses pengerjaan.
2. Campuran Semen yang Lebih Baik
Dengan melakukan perhitungan kebutuhan semen untuk lantai dan dinding, kamu akan punya stok yang cukup ketika membuat adukan semen.
Hal ini tentu berdampak pada kualitas adukan semen yang bakal kuat dan solid sehingga bangunan menjadi lebih tahan lama.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Plesteran Dinding
Harga semen 1 sak terbaru memiliki nilai yang bervariasi.
Namun umumnya, berkisar Rp50 ribu hingga Rp70 ribu.
Yuk, mari simak ulasan cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran lantai dan dinding berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Ukur Luas Ruangan
Misalkan kamu ingin membangun kamar tidur dengan ukuran 4m x 4m. Maka perhitungan luas bidang yang akan disemen tinggal dikalikan saja, hasilnya 16 m2.
2. Hitung Kebutuhan Per Meter2
Setelah mengetahui luas bidang yang akan disemen, saatnya kamu lanjut menghitung kebutuhan semen per meter2.
Ilustrasi perhitungannya sebagai berikut: 16 m2 x 9,8 kg = 156,8 kg semen.
3. Hitung Perkiraan Sak Semen yang Dibeli
Bila kamu memilih semen dengan berat 40 kg, maka cara menghitung kebutuhan semen sebagai berikut:
156,8 : 40 kg = 3,9 sak atau dibulatkan menjadi 4 sak semen.
Setelah mendapatkan perkiraan sak semen yang ingin dibeli, kamu tinggal kalikan saja dengan harga semen di pasaran.
Harga sak semen tergantung dari merek dan jenis semen apa yang dibutuhkan dalam pengerjaan pembangunan atau renovasi rumah.
4. Menghitung Biaya Jasa Tukang
Saat membangun pondasi, menghitung biaya tukang merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Kamu dapat memilih untuk menggunakan jasa tukang dengan dua sistem pembayaran yang berbeda, yaitu sistem borongan atau harian.
Sistem borongan adalah sistem di mana pekerja atau kontraktor menerima pembayaran tetap untuk suatu pekerjaan atau proyek tertentu, tanpa memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Dengan kata lain, pekerja akan dibayar sesuai kesepakatan harga untuk pekerjaan secara keseluruhan.
Sementara itu, dalam sistem harian, pekerja dibayar berdasarkan jumlah hari atau jam kerja yang mereka lakukan.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Pondasi
Sangat penting untuk menghitung material penyusun pondasi rumah dengan tepat agar tercipta pondasi yang kuat.
Nah, salah satu material yang digunakan untuk pondasi adalah semen yang akan dicampurkan dengan pasir dan beton.
Maka, penting pula mengetahui cara menghitung semen untuk kebutuhan pondasi sebuah bangunan.
Hal utama yang harus diperhatikan ketika kamu membuat pondasi adalah kedalaman, ketebalan, dan dimensi dari sebuah pondasi.
Misalkan, kamu ingin membuat panjang pondasi 38 m, lebar 25 cm, dan ketebalan 25cm.
Maka ilustrasi perhitungannya:
Vol :38 m x 0.25 m x 0.25 m = 2,375 m³
Vol pondasi x berat jenis beton :2,375 m³ x 2,325kg/m³ = 5521,875kg
Kebutuhan semen 1/6,5 x 5521,875 kg) = 849.5 kg
Kebutuhan sak semen 849.5kg/50kg = 16.99 sak
Maka, untuk membuat pondasi rumah dengan ukuran panjang 38 meter, kamu membutuhkan 17 sak semen.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Lantai
Sesuai standarisasi konstruksi di Indonesia untuk lantai rumah berukuran 1 m² membutuhkan semen sebanyak 10 kg.
Simak contoh perhitungan kebutuhan semen untuk lantai sebagai berikut.
Ukuran lantai: 4m x 3m
Luas lantai: 4m x 3m =12m²
Kebutuhan Semen: 12 x 10kg = 120kg
Kebutuhan sak semen: 120kg/50kg = 2.4 sak
Maka, untuk luas ruangan 12 m2 dibutuhkan semen antara 2,5 sak hingga 3 sak.
FAQ
Berapa kantong semen dalam 1 meter kubik?
Jika kamu ingin membuat 1 meter kubik beton, biasanya dibutuhkan 7 kantong semen, 0,70 meter kubik pasir, dan 0,70 meter kubik batu.
Bagaimana cara menghitung banyak semen yang dibutuhkan?
Untuk menghitung semen yang dibutuhkan kamu bisa memerlukan rumus khusus, seperti:
Panjang x Lebar x Tinggi
***
Demikian ulasan mengenai cara menghitung kebutuhan semen.
Temukan informasi lain seputar kabar properti hanya di artikel.jualrumah123.com.
Jika kamu ingin memiliki hunian nyaman di kawasan elit, temukan dengan mudah di laman jualrumah123 karena #SemuaAdaDisini!
Sekarang ngobrolin properti makin mudah berkat kehadiran jualrumah123.
Yuk, coba sekarang juga!