Contoh tembang Dhandhanggula lengkap beserta artinya berikut ini bisa dijadikan referensi. Simak penjelasannya di sini, yuk!
Tembang Dhandhanggula adalah satu dari 11 judul tembang macapat, yakni sastra Jawa berbentuk puisi tradisional Jawa.
Berdasarkan urutan sebelas judul tersebut, tembang Dhandhanggula berada di posisi ketujuh setelah tembang Gambuh dan sebelum tembang Durma.
Merujuk surakarta.go.id, tembang macapat diperkirakan muncul pada abad 24 Masehi, tepatnya di akhir masa kepemimpinan kerajaan Majapahit.
Kemudian, pada perkembangannya, tembang macapat dipopulerkan kembali oleh Wali Songo dalam rangka penyebaran agama Islam di Jawa.
Apa Itu Tembang Dhandhanggula?
Tembang Dhandhanggula adalah tembang “Gegadhangan” yang artinya ‘angan-angan’, ‘harapan’, atau ‘cita-cita’.
Masyarakat Jawa menyebut tembang ini dengan sebutan tembang macapat Dhandhanggula.
Sebagai informasi, judul tembang Macapat yang satu ini masih bisa didengar pada acara-acara tertentu, lo.
Selain itu, secara makna tembang Dhandhanggula meninjau dari sudut kehidupan sandang, pangan, dan papan.
Di sisi lain, kata Dhandhanggula dapat pula diartikan burung gagak sebagai simbol kabar duka.
Makna tersebut tiada lain mengungkapkan bahwa tembang ini adalah nasihat kehidupan yang tidak selalu berjalan manis, tetapi terkadang ada pula duka yang menyertai.
Watak Tembang Dhandhanggula
Watak tembang Dhandhanggula mengarah pada perasaan duka, bahagia, rasa syukur, perjuangan, hingga kerja keras dan kasih sayang.
Sementara secara aturan atau paugeran, tembang Dhandhanggula berfungsi sebagai penanda atau sebagai ciri khas pada tembang Macapat.
Adapun paugeran umumnya terdiri dari guru gatra atau jumlah baris, guru wilangan atau jumlah suku kata, hingga guru vokal.
Tembang Dhandhanggula terdiri 10 guru gatra yang artinya setiap bait memiliki jumlah baris 10.
Guru wilangan tembang Dhandhanggula adalah 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, dan 7.
Dengan begitu, artinya baris pertama mempunyai 10 suku kata, baris kedua 10 suku kata, dan seterusnya hingga baris sepuluh dengan 7 suku kata.
Aturan Tembang Dhandhanggula
1. Guru Gatra
Jumlah gatra dalam tembang Dhandhanggula adalah sepuluh
2. Guru Lagu
- Gatra 1: i
- Gatra 2: a
- Gatra 3: e
- Gatra 4: u
- Gatra 5: i
- Gatra 6: a
- Gatra 7: u
- Gatra 8: a
- Gatra 9: e
- Gatra 10: a
Baris pertama berakhir dengan vokal i, baris kedua berakhir dengan vokal a, dan seterusnya.
3. Guru Wilangan
- Gatra 1: 10 kata
- Gatra 2: 10 kata
- Gatra 3: 8 kata
- Gatra 4: 7 kata
- Gatra 5: 9 kata
- Gatra 6: 7 kata
- Gatra 7: 6 kata
- Gatra 8: 8 kata
- Gatra 9: 12 kata
- Gatra 10: 7 kata
Baris pertama terdiri dari 10 suku kata, baris kedua 10 kata dan seterusnya.
Struktur Matriks Tembang Dhandhanggula
Jika merujuk pada buku Bunga Rampai: Artikel Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa karya Tim Dosen dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa FIB UB, struktur matriks dari tembang Dhandhanggula selengkapnya adalah sebagai berikut.
- Baris 1: vokal akhir ‘i’ dengan jumlah suku kata 10
- Baris 2: vokal akhir ‘a’ dengan jumlah suku kata 10
- Baris 3: vokal akhir ‘e’ dengan jumlah suku kata 8
- Baris 4: vokal akhir ‘u’ dengan jumlah suku kata 7
- Baris 5: vokal akhir ‘i’ dengan jumlah suku kata 9
- Baris 6: vokal akhir ‘a’ dengan jumlah suku kata 7
- Baris 7: vokal akhir ‘u’ dengan jumlah suku kata 6
- Baris 8: vokal akhir ‘a’ dengan jumlah suku kata 8
- Baris 9: vokal akhir ‘i’ dengan jumlah suku kata 12
- Baris 10: vokal akhir ‘a’ dengan jumlah suku kata 7
Amanat Tembang Dhandhanggula
Amanat tembang Dhandhanggula sering kali mengedepankan berbagai hal berikut ini:
- Kehidupan yang penuh kebahagiaan hanya bisa didapatkan ketika kita mampu bersyukur
- Jangan terlalu berambisi dengan kehidupan di dunia
- Ambisi yang terlampau besar merupakan sumber penderitaan
- Senantiasa bersyukur terhadap rezekir yang didapat
- Tidak mudah menyerah
Contoh Tembang Dhandhanggula Tema Pendidikan
Berikut ini adalah contoh tembang Dhandhanggula tema pendidikan yang bisa dijadikan referensi sekaligus inspirasi.
Contoh Dhandhanggula 1
Menawa sira meguru kaki
Amiliha manungsa kang nyata
Ingkang becik tumindake
Sarta kang wruh ing kukum
Kang ngibadah lan kang ngirangi
Sukur entuk wong tapa
Ingkang wus amungkul
Tan mikir pawewehingliyan
Iku pantes sira guronana kaki
Mulane kawruhana
Artinya:
Jika kamu ingin berguru kepada seseorang
Pilihlah guru yang sungguh nyata
Yaitu baik perilakunya
Serta mengetahui akan hukum
Juga harus pandai beribadah
Sungguh beruntung apabila kamu mendapatkan seorang pertapa
Yang tekun dan sungguh-sungguh
Yang tidak lagi mengharapkan pemberian orang lain
Seperti itulah manusia yang pantas kamu pilih menjadi guru
Maka ketahuilah
Contoh Dhandhanggula 2
Yogyanira kang para prajurit
Lamun bisa samiya anuladha
Duk ing wingi caritane
Piyandele sang Prabu
Sasrabau ing Maespati
Karan Patih Suwanda
Lelabuhanipun
Kang ginelung tri prakara
Guna kaya purun ingkang den antepi
Nuhoni trah utama
Artinya:
Sudah sepantasnya seorang prajurit
Hendaknya dapat meneladani
Seperti cerita pada zaman dahulu
Kepercayaan Sang Prabu
Sasrabau di Maespati
Yang bernama Patih Suwanda
Kebaikannya
Yang diliputi oleh tiga perkara
Berguna dan dapat dipegang teguh
Meniru keluarga utama
Contoh Dhandhanggula 3
Banda sing bisa digawa mati
Mung bandha kang wis kanggo jariyah
Dieling mangsa wancine
Pungkasane uripmu
Merga urip ana donya iki
Mung urip sawetara
bebarengan ngilmu
Ilmu sing marang agama
Kunci kaselamatane duoya iki
Ing dunya lan akhirat
Artinya:
Harta yang bisa dibawa mati
Hanya harta yang telah disedekahkan
Ingatlah jika sudah waktunya
Akhir dari hidupmu
Karena hidup di dunia ini
Hanyalah sementara saja
Disertai dengan mencari ilmu
Ilmu mengenai agama
Kunci mendapat keselamatan di dunia
Di dunia dan akhirat
Contoh Dhandhanggula 4
Langkung ana jamane narpati
Nora nana pan ingkang nanggulang
Wong desa iku wadale
Kang duwe pajek sewu
Pan sinuda dening narpati
Mung metu status dinar
Mangkana winuwus
Jamanira pan pinetang
Apan sewu wolungatus anenggih
Ratune nuli sima
Artinya:
Lebih aman dan tenteram zamannya raja
Tidak ada yang menghalangi
Rakyat di desa itu biasanya
Yang memiliki pajak seribu
Lantas dikurangi oleh Sang Prabu
Hanya membayar seratus dinar
Begitulah akhirnya
Zamannya tidak ada hitungan
Hanya seribu delapan ratus nilainya
Raja yang akhirnya hilang
Contoh Tembang Dhandhanggula Tema Kesehatan
Berikut ini adalah kumpulan contoh tembang Dhandhanggula dengan tema kesehatan.
Contoh Dhandhanggula 1
Ayo kanca padha resik-resik
Aja tura-turu lan dolanan
Becik padha nyambut gawe
Kerja kanthi mituhu
Dadia manungsa kang becik
Sokur urip prasaja
Dadi tambah sokur
Yen padha ngramut lingkungan
Apa wae keaton sehat serta becik
Bisa hanjagi jagad
Artinya:
Marilah kawan kita bersih-bersih
Jangan cuma tidur dan bermain
Bagusnya adalah selalu bekerja
Bekerja dengan sungguh-sungguh
Jadilah manusia yang baik
Bersyukurlah jika hidup sederhana
Akan lebih bersyukur
Jika peduli terhadap lingkungan
Agar semua terlihat bagus dan baik
Bisa menjaga dunia
Contoh Dhandhanggula 2
Yo makarya kanthi ikhlas ati
Bebarengan saha tangga-tangga
Saha sanak sadulure
Mengko dadi sadulur
Seneng yen padha kerja bakti
Atine ora susah
Iku gugur gunung
Mugia tansah ngrembaka
Ora oncat saka ati sanubari
Muga bisa piguna
Artinya:
Ayo kerja bakti dengan ikhlas hati
Bersama dengan tetangga sekalian
Dan para sanak saudara
Agar menjadi saudara
Senang kalau semua ikut kerja bakti
Hati menjadi tidak susah
Itu penggugur kewajiban
Semoga bisa berkembang
Tidak hilang dalam sanubari
Semoga bisa lebih berguna
Contoh Dhandhanggula: Nama-nama Pabrik
Pabrik kerta telu araneki,
Padalarang wilayah Priyangan,
Lan Bandung pernah kulone,
Pabrik Blabag ing Kedu,
Pabrik Leces ingkang kaping tri,
Manggon in Probolinggo,
Tlatah Jawa Timur,
Pabrik gula Jatirata, Tasik Madu,
Lan Calamadu tumuli,
Madukismo ing Ngayoga.
Artinya:
Nama tiga pabrik kertas,
Padalarang di wilayah Priangan,
Dan Bandung di sebelah baratnya,
Pabrik Blabag di Kedu,
Yang ketiga pabrik Leces,
Terletak di Probolinggo,
Wilayah Jawa Timur,
Pabrik gula Jatirata, Tasik Madu,
Dan kemudian Calamadu,
Madukismo di Yogyakarta.
Contoh Tembang Dhandhanggula Tema Gotong Royong
Jika kamu sedang mencari contoh tembang Dhandhanggula tema gotong royong, contoh di bawah ini layak jadi inspirasi.
Contoh Dhandhanggula 1
Kudu labuh lebet marang nagari
Lelaku gotong royong tindakna
Sepi pamrih rame gawe
Ja ndika nganti nyingkur
Lelampah utama sayekti
Nyawiji hing bebrayan
Kudu kita junjung
Minangka wajibe kita
Gotong royong bebarengan aja lali
Maju bangsa nagara
Artinya:
Berkorbanlah demi negara
Dengan melakukan gotong royong
Tanpa pamrih, teruslah saja bekerja
Kamu jangan lari
Terutama ketika melakukan kebenaran
Gotong royong bersama-sama
Harus kita lestarikan
Karena sudah kewajiban kita
Jangan lupa untuk gotong royong bersama-sama
Supaya negara dan bangsa makin maju
Contoh Dhandhanggula 2
Dha makarya kanthi ikhlas ati
Bebarengan saha tangga-tangga
Saha sanak sadulure
Mengko dadi sadulur
Seneng yen padha kerja bakti
Atine ora susah
Iku gugur gunung
Mugia tansah ngrembaka
Ora oncat saka ati sanubari
Muga bisa piguna
Artinya:
Pada kerja dengan ikhlas hati
Bersama dengan para tetangga
Juga sanak saudaranya
Nanti jadi saudara semua
Senang kalau ikut kerja bakti
Hati tidak susah
Itu sebuah kewajiban
Semoga bisa berkembang
Tidak hilang dari hati sanubari
Semoga bisa berguna
Contoh Tembang Dhandhanggula Buatan Sendiri
Berikut ini adalah contoh tembang Dhandhanggula buatan sendiri yang bisa kamu jadikan inspirasi.
Contoh Dhandhanggula 1
Berikut ini adalah contoh tembang Dhandhanggula buatan sendiri karya Fatur Rachman dan Rahman Hilmy.
Angger kowe pengin biji apik
Mula kowe pada akeh maca
Bar kuwe garap soale
Tapi aja kesusu
Gole nggarap ya sing teliti
Nek uwis ngelakokna
Aja lali sukur
Sukur maring Gusti Allah
Nek hasile jebulane urung apik
Kuwe kudu ditrima
Contoh Dhandhanggula 2
Karya: Alifka Deti dan Siti Laely
Jaman ganu kowe urung lali
Tapi siki kowe uwis lunga
Lunga karo wong sing sejen
Tegane ko ming aku
Lara ati pas nyong menangi
Koe karo wong liya
Nyatane tresnaku
Ra pindah maring wong liya
Tapi kowee malah ora duwe ati
Ninggal aku dewekan
Contoh Dhandhanggula 3
Karya: Atika Rakhma dan Yunita Ayu
Yen sinau aja males mikir
Dadi siswa kudu sregep maca
Ingkang ana manfaate
Sarta kang olih ilmu
Lan ngibadah uga ja lali
Apik marang wong liya
Bekti marang ibu
Lan uga ngormati bapak
Ayo kenca mula dadi wong sing becik
Slamet dunya akherat
Contoh Dhandhanggula 4
Contoh tembang Dhandhanggula buatan sendiri karya Puspa Dewanti dan Sabrina N.H.
Banda kuwe ra digawa mati
Urip kuwe nggo dzikir lan ndonga
Urip sing ana gunane
Aja lali bersyukur
Kudu urip apik lan becik
Mula olih pahala
Nggo nang alam kubur
Ben mengkone mlebu surga
Kudu siap diundang malekat Izrail
Ninggalna dunya fana
Contoh Dhandhanggula 5
Karya: Arif Nur Aziz dan Dody Rafiqo
Dadi murid iku kudu bekti
Aben dina sinaukang nyata
Sinaune kanthi sae
Nduwe sikap kang luhur
Lan kang jujur sarta kang rajin
Aja dadi wong ala
Aja ngomong saru
Aben dina sregep ndonga
Marang tiyang sepuh prilakune becik
Dadi wong kang miguna
Contoh Tembang Dhandhanggula Tema Sekolahku
Inilah sederet contoh tembang Dhandhanggula tema Sekolahku yang bisa dijadikan inspirasi.
Contoh Dhandhanggula 1
Lamun sira anggeguru kaki
Amiliha manungsa kang nyata
Ingkang becik martabate
Sarta kaweruh ing kukum
Kang ibadah lah kang wirangi
Sukur oleh wong tapa ingkang wus amungkul
Tan mikir pawewehing lyan
Iku pantes sira guronana kaki
Sartane kawruhanana
Artinya:
Jika engkau hendak menuntut ilmu
Pilihlah manusia sejati
Yang baik martabatnya
Serta mengenal hukum
Yang taat beribadah dan menjalankan ajaran agama
Apalagi mendapat orang suka perihatin yang sudah mumpuni
Yang tak berpikir pemberian orang lain
Itu pantas kau berguru padanya
Serta belajar padanya
Contoh Dhandhanggula 2
Ki Hadjar Dewantara duk alit
Rade Mas Soewardi Soeryaningrat
Ingkang kalih Mei miyose
Ki Hadjar datan kasdu
Awit saking era koloni
Ingkang saged sekolah
Turun landa amung
Klawan prayi sugih bandha
Panyaruwe Ki Hadjar Marang Walandi
Ki Hadjar diasingkan
Contoh Dhandganggula: Dari pelajaran SD
Gareng Petruk opo orang ngerti,
Yen wong tuwa iku mesthi susah,
Marga ditinggal anake,
Saya yen weruh,
Ana ngendi sing digoleki,
Atine tansah samar,
Ora bisa turu,
Sing disuwun mring Pangeran,
Mugo-mugo Gareng Petruk enggal bali,
Ora nemu alangan.
Artinya:
Apakah Gareng Petruk tidak tahu,
Kalau orang tua itu pasti sedih,
Karena ditinggal anaknya,
Apalagi jik tahu,
Di mana gerangan yang dicari,
Harinya selalu was-was,
Tidak bisa tidur,
Yang diminta pada Tuhan,
Semoga Gareng Petruk segera kembali,
Tanpa halangan.
FAQ
Apa isi dari Dhandhanggula?
Isi atau watak dari tembang Dhandhanggula adalah suka duka, bahagia, rasa syukur, perjuangan hingga kerja keras dan kasih sayang.
Dhandhanggula tembung apa?
Dhandhanggula termasuk jenis tembang macapat yang mempunyai gatra alias baris paling banyak, yaitu 10 baris.
Apa tema tembang Dhandhanggula?
Secara umum tema dari Dhandhanggula adalah penggambaran perjalanan hidup manusia.
***
Itulah sederet contoh tembang Dhandhanggula dan artinya yang perlu kamu ketahui.
Simak bacaan menarik lainnya di artikel.jualrumah123.com dan Google News.
Rasakan kemudahan mencari hunian hanya di jualrumah123 karena #SemuaAdaDisini.