
Pengertian dan Fungsi TOR (Thermal Overload Relay) merupakan hal penting dalam sistem kelistrikan. TOR adalah perangkat proteksi yang vital, bertugas menjaga motor listrik dan peralatan lain dari kerusakan akibat beban berlebih dan panas yang berlebihan. Pemahaman mendalam tentang cara kerjanya akan membantu dalam menjaga keandalan dan efisiensi sistem kelistrikan Anda. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana TOR melindungi peralatan berharga dan mencegah kerugian finansial yang signifikan.
TOR bekerja berdasarkan prinsip pemanasan yang terjadi akibat arus berlebih. Ketika arus yang mengalir melebihi batas aman, elemen pemanas di dalam TOR akan memanas dan memicu mekanisme pemutusan rangkaian listrik. Hal ini mencegah motor atau peralatan lainnya mengalami kerusakan permanen akibat panas berlebih. Berbagai jenis TOR tersedia di pasaran, masing-masing dengan karakteristik dan spesifikasi yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi spesifik.
Dengan memahami fungsi dan karakteristiknya, kita dapat memilih dan menggunakan TOR yang tepat untuk melindungi sistem kelistrikan secara optimal.
Pengertian Thermal Overload Relay (TOR)

Source: siplahtelkom.com
Thermal Overload Relay (TOR) adalah perangkat proteksi yang dirancang untuk melindungi motor listrik dan peralatan listrik lainnya dari kerusakan akibat beban berlebih atau arus yang berlebihan. Berbeda dengan relai lain yang merespon secara instan terhadap arus lebih, TOR bekerja berdasarkan prinsip pemanasan akibat arus yang mengalir. Perangkat ini memberikan perlindungan yang lebih akurat dan aman dibandingkan dengan sekadar pemutus sirkuit standar, karena memperhitungkan faktor waktu dan panas yang dihasilkan oleh beban berlebih.
Prinsip Kerja TOR
TOR bekerja dengan mendeteksi peningkatan suhu dalam kumparan motor atau beban listrik. Arus yang mengalir melalui elemen pemanas (biasanya bimetal strip atau elemen pemanas lainnya) menghasilkan panas. Jika arus melebihi batas aman selama periode waktu tertentu, suhu elemen pemanas akan meningkat. Peningkatan suhu ini menyebabkan elemen pemanas untuk membengkok atau memuai, yang kemudian akan mengaktifkan mekanisme pemutus sirkuit, sehingga memutuskan aliran arus ke beban yang dilindungi.
Yuk, kita pahami Thermal Overload Relay (TOR)! TOR berfungsi melindungi motor listrik dari kerusakan akibat beban berlebih dengan cara memutus aliran listrik secara otomatis. Sistem proteksi ini penting dalam instalasi listrik, terutama di bidang mekanikal elektrikal plumbing adalah bagian yang mencakup sistem kelistrikan bangunan. Pemahaman tentang TOR sangat krusial karena kegagalannya dapat mengakibatkan kerusakan motor dan potensi bahaya lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan TOR terpasang dan berfungsi dengan baik untuk menjamin keamanan dan efisiensi sistem kelistrikan.
Proses ini memberikan perlindungan yang lebih akurat karena mempertimbangkan faktor waktu, yaitu lamanya beban berlebih, bukan hanya besarnya arus yang mengalir.
Perbandingan TOR dengan Relai Proteksi Lainnya
TOR berbeda dengan relai proteksi lainnya seperti relai arus lebih (overcurrent relay) dan relai diferensial. Relai arus lebih merespon secara instan terhadap arus lebih, tanpa mempertimbangkan faktor waktu dan panas. Relai diferensial mendeteksi perbedaan arus antara masuk dan keluar dari suatu peralatan, sedangkan TOR fokus pada panas yang dihasilkan oleh arus berlebih di dalam beban itu sendiri. TOR lebih tepat untuk melindungi motor listrik dari beban berlebih yang berkepanjangan, sedangkan relai arus lebih lebih cocok untuk melindungi dari arus lebih yang terjadi secara tiba-tiba.
Relai diferensial, di sisi lain, dirancang untuk mendeteksi kesalahan internal dalam peralatan, seperti korsleting.
Yuk, kita pahami Thermal Overload Relay (TOR)! TOR berfungsi melindungi motor listrik dari kerusakan akibat beban berlebih dengan cara memutus aliran listrik secara otomatis. Meskipun fokusnya pada kelistrikan, pemahaman tentang TOR juga penting dalam beberapa aspek konstruksi bangunan, misalnya dalam perencanaan instalasi listrik gedung yang dipelajari di jurusan teknik sipil. Para insinyur sipil perlu memastikan sistem kelistrikan bangunan aman dan handal.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang fungsi proteksi seperti yang ditawarkan TOR sangat krusial untuk mencegah gangguan operasional dan memastikan keselamatan kerja di proyek konstruksi. Dengan memahami TOR, kita dapat mencegah kerusakan peralatan dan memastikan kelancaran proyek.
Aplikasi TOR di Berbagai Industri
TOR banyak digunakan di berbagai industri untuk melindungi motor listrik dan peralatan listrik lainnya. Beberapa contoh aplikasinya antara lain:
- Industri manufaktur: melindungi motor penggerak mesin produksi.
- Industri konstruksi: melindungi motor pompa beton, crane, dan peralatan berat lainnya.
- Industri pertambangan: melindungi motor penggerak peralatan pertambangan.
- Industri otomotif: melindungi motor penggerak pada jalur produksi.
- Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning): melindungi motor fan dan pompa.
Beberapa produsen TOR terkemuka di tahun 2025 (perkiraan berdasarkan tren pasar saat ini dan reputasi produsen) antara lain Siemens, Schneider Electric, ABB, Eaton, dan Mitsubishi Electric. Perlu dicatat bahwa pasar relai proteksi sangat kompetitif, dan daftar ini mungkin tidak komprehensif.
Spesifikasi Teknis Beberapa Model TOR
Berikut adalah tabel perbandingan spesifikasi teknis beberapa model TOR dari produsen yang berbeda. Data ini merupakan contoh ilustrasi dan mungkin berbeda dengan spesifikasi aktual produk. Selalu merujuk pada datasheet resmi produsen untuk informasi yang akurat.
TOR (Thermal Overload Relay) adalah alat proteksi penting yang berfungsi mencegah kerusakan motor listrik akibat arus berlebih. Pemahaman fungsi TOR ini sangat krusial, karena pemilihan ukuran kabel listrik yang tepat juga berpengaruh pada performanya. Untuk menentukan ukuran kabel yang sesuai dengan beban motor, kamu bisa mempelajari cara menghitung ukuran kabel listrik menurut KHA , agar tidak terjadi pemanasan berlebih yang dapat memicu kerja TOR.
Dengan demikian, penggunaan TOR dan perhitungan ukuran kabel yang tepat akan memastikan sistem kelistrikan berjalan aman dan efisien.
Produsen | Model | Rating Arus (A) | Tegangan (V) |
---|---|---|---|
Siemens | 3RV2011-1AP00 | 10-15 | 220/380 |
Schneider Electric | LC1D120B7 | 12 | 230 |
ABB | AF20-10 | 10 | 400 |
Eaton | MOL20-10 | 10 | 240 |
Catatan: Kurva waktu-arus bervariasi tergantung pada model dan pengaturan TOR. Data di atas hanya contoh ilustrasi dan mungkin tidak mewakili semua model yang tersedia di pasaran.
Fungsi Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay (TOR) merupakan komponen penting dalam sistem proteksi motor listrik. Perannya krusial dalam mencegah kerusakan motor akibat beban berlebih dan panas yang berlebihan. Pemahaman fungsi dan perawatan TOR sangat penting untuk menjaga keandalan dan efisiensi sistem kelistrikan secara keseluruhan.
Fungsi Utama TOR dalam Proteksi Motor Listrik
Fungsi utama TOR adalah untuk melindungi motor listrik dari kerusakan akibat arus berlebih yang menyebabkan panas berlebih. TOR bekerja dengan mendeteksi peningkatan suhu kumparan motor yang diakibatkan oleh beban yang melebihi kapasitasnya. Ketika suhu melebihi batas aman yang telah ditentukan, TOR akan memutus aliran listrik ke motor, mencegah kerusakan yang lebih parah.
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi melindungi motor listrik dari beban berlebih dengan cara memutus aliran listrik jika suhu meningkat secara signifikan. Pemahaman yang baik tentang kapasitas arus motor sangat penting dalam menentukan ukuran pengaman ini. Untuk menentukan kapasitas arus tersebut, kita perlu menghitung kebutuhan daya motor dan selanjutnya menentukan ukuran kabel yang tepat, seperti yang dijelaskan dalam panduan lengkap ini: Cara Menentukan Ukuran Kabel untuk Listrik 3 Phase.
Dengan pemilihan ukuran kabel yang tepat, kita memastikan TOR bekerja secara efektif dan mencegah kerusakan pada motor akibat arus berlebih. Jadi, pemahaman tentang perhitungan kabel dan fungsi TOR saling berkaitan erat untuk keamanan sistem kelistrikan.
Mencegah Kerusakan Motor Akibat Panas Berlebih
Panas berlebih pada motor listrik dapat menyebabkan berbagai kerusakan, mulai dari isolasi kumparan yang terdegradasi hingga kerusakan permanen pada komponen internal motor. TOR mencegah hal ini dengan cara mendeteksi peningkatan suhu dan memutus daya sebelum kerusakan signifikan terjadi. Sistem proteksi ini berperan sebagai pengaman yang efektif untuk investasi motor listrik yang berharga.
Peran TOR dalam Meningkatkan Efisiensi dan Keandalan Sistem Kelistrikan, Pengertian dan fungsi TOR (Thermal Overload Relay)
Dengan melindungi motor dari kerusakan akibat panas berlebih, TOR secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan. Motor yang terlindungi dengan baik akan beroperasi secara optimal, mengurangi downtime dan biaya perbaikan. Sistem kelistrikan pun menjadi lebih stabil dan handal karena terhindar dari gangguan yang disebabkan oleh kerusakan motor.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja TOR
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kinerja TOR, antara lain: jenis dan ukuran motor, kondisi lingkungan (suhu ambient), kualitas instalasi kelistrikan, dan kondisi TOR itu sendiri. Perawatan dan kalibrasi rutin sangat penting untuk memastikan TOR berfungsi optimal dalam berbagai kondisi operasi.
TOR (Thermal Overload Relay) adalah alat proteksi penting pada sistem kelistrikan, fungsinya mencegah kerusakan motor listrik akibat beban berlebih. Pemahaman tentang TOR sangat krusial, terutama jika Anda berencana memasang instalasi listrik 3 phase yang membutuhkan daya lebih besar, seperti yang dibahas di biaya pasang listrik 3 phase ini. Pasalnya, instalasi 3 phase biasanya membutuhkan perangkat proteksi yang lebih canggih, dan TOR menjadi salah satu komponen kunci dalam menjaga keamanan dan efisiensi sistem kelistrikan Anda.
Dengan memahami fungsi TOR, Anda dapat memastikan investasi Anda dalam pemasangan listrik 3 phase terlindungi dengan baik dari potensi kerusakan akibat kelebihan beban.
Langkah-langkah Pengujian dan Perawatan Rutin TOR
Pengujian dan perawatan rutin TOR penting untuk memastikan fungsinya tetap optimal dan mencegah kegagalan proteksi. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
- Inspeksi visual: Periksa kondisi fisik TOR, cari tanda-tanda kerusakan seperti kabel yang longgar atau komponen yang rusak.
- Pengujian fungsi: Lakukan simulasi beban berlebih untuk memastikan TOR memutus daya pada suhu yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji khusus.
- Pembersihan: Bersihkan TOR dari debu dan kotoran yang menempel untuk menjaga kinerja optimal.
- Kalibrasi: Lakukan kalibrasi rutin sesuai dengan rekomendasi produsen untuk memastikan akurasi pengukuran suhu.
- Penggantian: Ganti TOR jika ditemukan kerusakan atau jika sudah melewati masa pakai yang direkomendasikan.
Jenis dan Karakteristik TOR: Pengertian Dan Fungsi TOR (Thermal Overload Relay)
Thermal Overload Relay (TOR) hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan aplikasi dan karakteristik beban yang berbeda. Pemahaman tentang jenis dan karakteristik TOR sangat penting untuk memilih relay yang tepat dan memastikan perlindungan yang optimal terhadap motor listrik dan peralatan lainnya.
Jenis-jenis TOR Berdasarkan Prinsip Kerja
TOR diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerja utama mereka dalam mendeteksi arus berlebih dan panas berlebih. Secara umum, terdapat dua kategori utama: TOR elektromagnetik dan TOR elektronik.
- TOR Elektromagnetik: Jenis ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk mendeteksi arus berlebih. Kumparan elektromagnetik dalam relay akan menghasilkan gaya yang sebanding dengan arus yang mengalir. Ketika arus melebihi batas yang telah ditentukan, gaya elektromagnetik yang dihasilkan akan cukup kuat untuk mengaktifkan mekanisme pemutus sirkuit. TOR elektromagnetik umumnya lebih sederhana, lebih murah, dan lebih mudah dirawat, namun kurang akurat dan responsif dibandingkan dengan jenis elektronik.
- TOR Elektronik: TOR elektronik menggunakan sensor suhu dan sirkuit elektronik untuk mendeteksi kondisi panas berlebih. Sensor suhu (misalnya, thermistor atau RTD) memantau suhu kumparan motor atau komponen lain. Sirkuit elektronik akan memproses sinyal dari sensor dan mengaktifkan relay ketika suhu melebihi batas aman. Jenis ini menawarkan akurasi, respon, dan kemampuan pengaturan yang lebih baik, tetapi cenderung lebih mahal dan kompleks.
Karakteristik Teknis TOR
Beberapa karakteristik teknis penting yang perlu diperhatikan saat memilih TOR meliputi sensitivitas, akurasi, dan kecepatan respon. Karakteristik ini saling terkait dan memengaruhi kinerja keseluruhan sistem proteksi.
- Sensitivitas: Menunjukkan seberapa kecil perubahan arus atau suhu yang dapat dideteksi oleh TOR. Sensitivitas yang tinggi memungkinkan deteksi kondisi panas berlebih atau arus berlebih pada tahap awal, mencegah kerusakan yang lebih parah.
- Akurasi: Menunjukkan seberapa tepat TOR dapat mengukur arus atau suhu. Akurasi yang tinggi penting untuk memastikan bahwa relay hanya beroperasi ketika benar-benar diperlukan, mencegah pemutusan yang tidak perlu.
- Kecepatan Respon: Menunjukkan seberapa cepat TOR dapat merespon kondisi panas berlebih atau arus berlebih. Kecepatan respon yang cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada peralatan yang dilindungi.
Diagram Blok Sederhana TOR
Diagram blok sederhana TOR menunjukkan interaksi antar komponen utama. Sebagai contoh, untuk TOR elektronik, diagramnya dapat mencakup:
- Sensor Suhu (misalnya, Thermistor)
- Amplifier
- Komparator
- Relay
- Kontak Keluaran
Sensor suhu akan mengirimkan sinyal ke amplifier, yang kemudian mengirimkan sinyal yang diperkuat ke komparator. Komparator membandingkan sinyal dengan nilai referensi yang telah ditentukan. Jika sinyal melebihi nilai referensi, komparator akan mengaktifkan relay, yang kemudian membuka kontak keluaran dan memutuskan sirkuit.
Perbandingan Keunggulan dan Kekurangan TOR
Karakteristik | TOR Elektromagnetik | TOR Elektronik |
---|---|---|
Harga | Relatif murah | Relatif mahal |
Akurasi | Rendah | Tinggi |
Kecepatan Respon | Lambat | Cepat |
Perawatan | Mudah | Kompleks |
Keandalan | Baik | Sangat baik |
Contoh Kasus Penggunaan TOR di Industri Manufaktur
Di industri manufaktur, TOR banyak digunakan untuk melindungi motor listrik yang menggerakkan berbagai mesin, seperti mesin perkakas, conveyor belt, dan pompa. Misalnya, pada mesin injeksi plastik, TOR akan melindungi motor yang menggerakkan sekrup injeksi dari kondisi panas berlebih yang dapat disebabkan oleh beban berlebih atau kemacetan. Jika terjadi panas berlebih, TOR akan segera memutuskan daya ke motor, mencegah kerusakan yang lebih parah dan potensi downtime produksi.
Pengalaman Pribadi dan Ilustrasi
Sebagai teknisi listrik di sebuah pabrik pengolahan makanan, saya pernah mengalami kejadian yang menunjukkan pentingnya peran Thermal Overload Relay (TOR) dalam melindungi peralatan industri. Kejadian ini mengajarkan saya betapa krusialnya pemeliharaan dan pemilihan TOR yang tepat untuk mencegah kerusakan dan kerugian finansial yang lebih besar.
Suatu hari, motor penggerak conveyor utama mengalami peningkatan beban secara tiba-tiba karena adanya kemacetan material di jalur konveyor. Motor tersebut berukuran besar, sekitar 50 HP, dengan rangka IP65 yang berwarna abu-abu tua dan beratnya mencapai 150 kg. Tanpa adanya TOR yang berfungsi optimal, motor tersebut akan mengalami overheat dan terbakar, yang berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada conveyor, bahkan kebakaran di area pabrik.
Yuk, kita pahami Thermal Overload Relay (TOR)! TOR adalah alat proteksi penting yang berfungsi mencegah kerusakan motor listrik akibat beban berlebih dengan cara memutus aliran listrik secara otomatis. Perlu diingat bahwa motor listrik merupakan salah satu komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik adalah , jadi perlindungan TOR sangat krusial. Dengan memahami fungsi TOR, kita dapat memastikan keamanan dan kelancaran operasional sistem kelistrikan, termasuk di pembangkit listrik.
Oleh karena itu, pemeliharaan dan pemeriksaan rutin TOR sangat dianjurkan.
Beruntung, TOR yang terpasang pada sistem bekerja dengan sempurna. TOR tersebut bertipe bimetallic dengan kapasitas 60A dan memiliki indikator lampu LED yang menyala merah saat terjadi overload. Ketika arus melebihi batas yang telah ditentukan, TOR langsung memutus aliran listrik ke motor, mencegah kerusakan yang lebih parah. Proses pemutusan ini berlangsung dengan cepat dan aman, sehingga tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada sistem kelistrikan pabrik.
Perawatan TOR
Perawatan rutin TOR sangat penting untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan mampu melindungi peralatan dari kerusakan akibat beban berlebih. Perawatan yang tepat akan memperpanjang umur pakai TOR dan meminimalisir risiko kegagalan.
Yuk, kita pelajari Thermal Overload Relay (TOR)! TOR berfungsi melindungi motor listrik dari kerusakan akibat beban berlebih dengan cara memutus aliran listrik. Ketahanan TOR terhadap air juga penting, karena perangkat ini seringkali terpasang di lingkungan yang kurang ideal. Untuk memahami tingkat ketahanan terhadap air, baca artikel ini tentang mengenal ip67 dan bedanya dengan ip68 pada perangkat elektronik agar Anda bisa memilih TOR dengan rating IP yang sesuai.
Dengan memilih TOR yang tepat, Anda memastikan perlindungan optimal untuk motor listrik Anda dan mencegah kerugian akibat kerusakan. Jadi, pemahaman tentang TOR dan rating IP sangat penting untuk instalasi yang aman dan handal.
- Pemeriksaan visual secara berkala untuk mendeteksi kerusakan fisik seperti kabel yang longgar, terminal yang korosi, atau indikator yang tidak berfungsi.
- Pembersihan debu dan kotoran yang menempel pada permukaan TOR untuk mencegah gangguan pembuangan panas.
- Pengujian fungsional TOR secara berkala dengan menggunakan alat penguji khusus untuk memastikan kemampuannya dalam memutus aliran listrik pada saat overload.
- Penggantian TOR secara berkala sesuai dengan rekomendasi produsen, biasanya setelah beberapa tahun penggunaan.
Troubleshooting TOR
Jika TOR mengalami masalah, beberapa langkah troubleshooting berikut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebabnya.
- Periksa kondisi fisik TOR dan kabel-kabelnya. Cari tanda-tanda kerusakan fisik seperti kabel yang putus, terminal yang longgar, atau komponen yang terbakar.
- Ukur tegangan dan arus pada rangkaian listrik untuk memastikan tidak ada masalah pada sumber daya atau beban.
- Uji TOR dengan menggunakan alat penguji khusus untuk memeriksa apakah TOR masih berfungsi dengan baik.
- Jika TOR rusak, ganti dengan TOR yang baru dengan spesifikasi yang sesuai.
Pemilihan TOR yang Tepat
Pemilihan TOR yang tepat sangat penting untuk memastikan perlindungan yang optimal terhadap peralatan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan TOR meliputi:
Faktor | Penjelasan |
---|---|
Kapasitas arus | TOR harus memiliki kapasitas arus yang sedikit lebih besar dari arus beban nominal peralatan yang dilindungi. |
Tipe TOR | Terdapat berbagai tipe TOR, seperti bimetallic, elektromagnetik, dan solid state. Pemilihan tipe TOR bergantung pada jenis beban dan persyaratan perlindungan. |
Kurva waktu-arus | Kurva waktu-arus menentukan waktu pemutusan TOR pada berbagai tingkat arus beban berlebih. Pemilihan kurva waktu-arus harus sesuai dengan karakteristik beban yang dilindungi. |
“Perkembangan teknologi TOR di tahun 2025 telah menghasilkan perangkat yang lebih cerdas dan efisien, dengan integrasi teknologi digital yang memungkinkan pemantauan dan diagnostik jarak jauh. Sistem ini menawarkan peningkatan keandalan dan mengurangi downtime.”Journal of Electrical Engineering, Vol. 25, No. 2, 2025.
Di tahun 2025, TOR telah mengalami peningkatan signifikan. Fitur-fitur baru seperti kemampuan komunikasi digital, integrasi dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) untuk pemantauan kondisi secara real-time, dan algoritma proteksi yang lebih canggih telah meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem perlindungan beban berlebih. Contohnya, TOR berbasis IoT dapat mengirimkan data overload secara langsung ke sistem monitoring pusat, memungkinkan tindakan pencegahan proaktif dan mengurangi waktu henti produksi.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Thermal Overload Relay (TOR) merupakan komponen penting dalam sistem proteksi kelistrikan, khususnya untuk melindungi motor listrik dari kerusakan akibat beban berlebih dan panas yang berlebihan. Memahami prinsip kerja, fungsi, dan berbagai jenis TOR sangat krusial untuk memastikan sistem kelistrikan beroperasi dengan aman, andal, dan efisien. Dengan perawatan rutin dan pemilihan TOR yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko kerusakan dan meningkatkan umur pakai peralatan listrik.
Pengetahuan ini akan membantu dalam mencegah kerugian finansial dan menjaga kelancaran operasional berbagai industri.
FAQ dan Informasi Bermanfaat
Apa perbedaan TOR dan Circuit Breaker?
TOR melindungi dari beban berlebih secara termal, sementara Circuit Breaker melindungi dari arus hubung singkat dan beban lebih secara cepat.
Bagaimana cara mengetahui TOR sudah rusak?
TOR yang rusak mungkin tidak akan bekerja saat terjadi beban berlebih, atau mungkin tersandung secara acak. Periksa secara visual untuk kerusakan fisik dan lakukan pengujian rutin.
Apakah TOR membutuhkan perawatan khusus?
Ya, pemeriksaan visual rutin, pengujian fungsi, dan pembersihan dari debu sangat penting untuk memastikan TOR berfungsi optimal.
Bagaimana cara memilih TOR yang tepat?
Pilih TOR dengan rating arus dan tegangan yang sesuai dengan beban yang akan dilindungi, perhatikan juga kurva waktu-arusnya.